(Justin POV)
“duh, what the hell with me, I took her hand? Stupid, slow down Justin” dan semuanya menjadi awkward.
“kamu tunggu di mobil ku dulu ya, aku mau panggil teman-teman ku.” Ucap ku.
Kate langsung masuk ke range rover ku.
“kenapa ngga kamu telfon aja mereka?” Tanya Kate.
“oh iya, sebentar ya” ucap ku.
“semakin terlihat bodoh saja aku”
aku masuk ke mobil ku, dan duduk di sebelah Kate. Aku langsung menelfon Ryan dan Chaz.
Setelah ku menelfon mereka, aku kembali melihat ke arah Kate, ternyata dia cantik, aku terpana pada matanya, bibirnya, like calling me wann do something. Aku mendekatkan diri ke Kate, dan Kate melihat ke arah ku, “ehm, ehm *cough*” “duh salah tingkah deh aku”
Kate menatap ku aneh, “Justin, kamu kenapa? Batuk? Perlu minum?”
“oh, no..no, im fine” ucap ku makin salah tingkah.
“aku telfon ayah ku dulu yaa, dia tadi berjanji mau jemput, ku beri tahu, supaya dia tidak menjemput ku” ucap kate, dengan senyuman kecilnya.
Aku tertegun melihat wajah nya.
“hello, justinnnnn??!!” tegur Kate.
“oh, oh okay” “lagi-lagi bersikap aneh! Weirdo!”
“hello dad,….. dad, im going out with my new friends, so u no need to took me, kay?..... oh, don’t worry dad, I have kind friend here….., his name is Justin. Yes he’s boy. Don’t worry dad, im 16yo, so byee dad. I love you.”
Aku terus memperhatikan wajahnya, mimik mulutnya, senyumanya ketika meyakinkan ke ayahnya, ohh, little angel. Aku tersenyum,
“Justin, kamu kenapa?” Tanya Kate heran.
“hmm, nothing , just remember something.” Ucap ku singkat.
……….
“hey bro” ucap Ryan dari jendela.
“akhirnya kalian berdua datang, aku sempat salah tingkah” ucap ku dengan suara kecil.
“excuse me?” Chaz said.
“oh, fool. Come in, quick” ucap ku singkat.
*cough..cough*
“what??” I said.
Dan mereka berdua melihat ke arah Kate, dengan senyuman mengejek ku.
“oh, mau pendekatan ya? Kenapa ajak kami?” Tanya Chaz usil, berbisik padaku.
“ssst, Chaz, Ryan, this my new friend, Katleen. Kate, this is Chaz and Ryan, my best friend.” Ucap ku memperkenal kan keduanya.
“haii beautifull” ucap Chaz yang sangat suka menggoda wanita.
Ku lihat ke arah Kate, dia hanya tersenyum dan mukanya memerah.
“oh hai gorgeous” balas Kate. Dan kami tertawa.
“nice to meet you guys” ucap Kate lagi.
Kemudian aku mengendarai range rover ku.
Ku lihat Kate sedang bercanda dengan Chaz dan Ryan,
dari belakang ku kira itu cewe cantik, ternyata patung, dengan memakai baju trendy, damn, Hahaha” jelas Chaz.
“yang lebih menarik saat Justin menabrak glassdoor. Muahahahahaha he seems like weirdo when he kiss the glass door.” Sambung Ryan.
“hahahahahaha, yaa, aku menonton videonya. Aku sampai tidak bisa berhenti melihatnya, Justin terlihat sangat anak-anak di situ.. hahahahaha” sambung Kate dengan tawanya.
Aku sangat suka gelak tawanya. Aku tersenyum.
“haha, orangnya tersenyum,” ucap ryan.
“hey, can you stop talking about me as jokes? Haha” giliran ku gabung dengan mereka.
“tapi kamu benar-benar lucu Justin saat kamu menabrak pintu itu, dan bahkan kamu HAMPIR menabraknya 2 kali, saat kamu mau masuk keruangan, kamu hampir tak menyadari kalau itu sebenarnya tembok kaca bukan pintunya. Hahahaha aku tak bisa menahan tawa, hahahahahahahahahahahahah ups maaf yah, tapi aduh Hahaha” jelas Kate sambil tertawa.
Aku tersenyum lebar, terpana melihat senyumnya.
“ehem Justin, can you back look on the way?” ucap Ryan.
Hampir saja aku menerobos lampu merah. Dan ya, aku belum mempunyai sim, aku baru akan tes mengendarai 2minggu lagi.
Kate masih tertawa dan mencoba mengontrolnya, Chaz dan Ryan ikut tertawa.
“kita ke seven-eleven saja ya?” Tanya ku pada mereka.
“terserah kau Justin” balas Chaz.
“apakah Christian tidak gabung dengan kita?” Tanya Ryan.
“tidak, tadi dia bilang ada urusan” ucap ku.
Kami semua turun dari mobil ku.
“semuanya aku yang bayar” bisik ku pada Kate.
“hey, tapi kau tidak bilang seperti ini tadi” celah Kate.
“sst, anggap saja ini sebagai ucapan selamat datang ku pada teman baru ku” ucap ku dan tersenyum padanya.
(Kate POV)
“dia bilang ini traktiran”
aku pesan slurpee ukuran medium. Justin dan sahabatnya memesan slurpee ukuran large.
“hey, aku dapat telfon dari Christian kalau dia sedang di rumah ku, bagaimana kita ke sana saja dan menonton dvd?” ucap Chaz tiba-tiba.
“kau ikut ya Kate?” ajak Ryan.
“pleaseee?” pinta Justin.
“tapi….” Sela ku.
“ooo no reason sweetie, don’t said if you are us new friend. Don’t mind it” ucap Chaz lagi.
Mereka semua memaksa ku untuk ikut.
“tapi nanti aku perempuan sendiri” lanjut ku.
“no, temannya Ryan ikut kok, she’s Krystal” sambung Chaz.
“tidak ada alasan lagi, right?” uncap Ryan sambil merangkul ku.
“tenang saja Kate, nanti pulang ku antar” sambung Justin, sambil melepaskan rangkulan Ryan dari pundak ku.
“hmm.. kay.” Ucap ku singkat.
“YESS!” mereka semua bersorak berhasil.
“aku akan membeli beberapa makanan” ucap Justin.
“aku Bantu” ucap ku.
“thanks” balas Justin dengan tersenyum.
“ehemm, kita habiskan slurpee kita dulu deh, dah Justin” ucap Ryan sambil menyengir.
Awkward moment.
“so, wanna buy what?” Tanya ku.
“hm, beberapa red bull, softdrink, dan beberapa snack” jawabnya dengan senyuman.
“oh my goodness, senyumnya menawan” gumam ku.
…….
Setelah kami membeli beberapa makanan, kami kembali ke mobilnya Justin.
Justin mulai menyetir.
“oiya, kata mu tadi, Caitlin itu kakak sahabat mu? Ryan atau Chaz?” Tanya ku.
“uhuk..uhukk.. bukan keduanya, dia kakaknya Christian, nanti akan ku kenalkan” jawab Justin tersenyum.
“ohhh…” ucap ku singkat. Dan melihat ke arah belakang. Chaz dan Ryan tersenyum pada ku.
………
dan kami sampai di rumahnya Ryan.
“welcome Kate” ucap Ryan dan menggandeng ku.
“ehem….” Cela Justin.
“eh, biar ku bantu Justin” ucap ku. Tapi buru-buru Ryan menarik tangan ku.
0 komentar:
Posting Komentar