(justin POV)
“kate, ini kencan pertama kita, haha” ucap Justin tertawa kecil.
“hahahaha, yea I know that, and its perfect date Justin” balas ku.
Dia tertegun melihat ku, tersenyum tanpa berkata apapun.
“you looks gorgeous baby” bisik nya.
“thanksss, and you looks so perfect, and you always perfect to me” balas ku.
Its silence, we just looks on each other.
“I love you” ucap ku tiba-tiba.
Justin tersenyum, “aww I love you more”
“love you so muchhhhh” balas ku.
“hahahaha” kami tertawa.
Malam itu terjadi sangat indah, dan malam panjang untuk kami berdua.
(Justin POV)
“wow, the show is today, im feeling lil nervous” ucap ku sambil menenangkan diri.
“haha, nervous? Are you sure Justin?” sambung ayah ku di belakang.
“yeaahh, lil bit dad. Haha don’t know why” balas ku.
“tenangkanlah diri mu my boy haha” ucap ayah ku.
Kenny memanggil ku untuk segera berangkat soundcheck, aku dan crews ku segera menuju bus tur kami, ayah ku juga.
“dad, aku mau melihat Kate dulu ya” ucap ku. Ayah ku mengiyakan dan berlalu dengan crews ku.
Aku memasuki kamar Kate, “ma dearr..” panggil ku.
“im here babe” balasnya.
Aku menghampirinya dan memeluknya, “im nervous” bisik ku. Dia tertawa.
“Hahaha, really? Why?”
“I don’t know why” ucap ku masih dipelukannya.
“Justin, listen me, give your fans the best concert ever, don’t nervous, they are your fans, proud being your fans” ucap Kate tersenyum.
“(sigh) okay, give the best as I can” ucap ku bersemangat.
“c’moon” ajak Kate, dan kami siap berangakat ke California Convention Center.
Aku tersenyum, dan rasa nervous ku hilang, berkat Kate.
“memang benar, support dari cewek yang kita suka itu sangat berarti”
.......
“hey you guys, look at here” ucap Chaz, sambil memainkan handycam nya.
“yeah guys, this is our new couple, Justin and Kate” ucap Chaz berbicara pada handycam-nya.
“what the.., haha, hey guys, im Justin bieber, and this my girl, ya know” ucap ku saat Chaz mengarahkan handycamnya ke arah ku dan Kate, Kate tersenyum sangat manis.
“and this is my bestfriend, Ryan fool, haha” dan sekarang Chaz mengarahkannya pada Ryan.
“I’ll kill you later Chaz, hi, im Ryan, and we’ll going to Justin concert”
“Hahaha, aku akan mempostingnya di channel YouTube ku, aku akan mewawancarai yang lainnya” ucap Chaz dan berlalu menuju crews yang lain.
“he’s so excited with his new cam” ucap Ryan sambil menggeleng-gelengkan palanya.
Kate tertawa, “biarkan sajaa.. haha”
Aku sedikit menghemat suara ku untuk konser nanti, dan banyak-banyak minum.
Kate bersandar pada ku, “good luck” ucapnya.
“thankssss” balasku tersenyum.
“ini akan menjadi pengalaman yang takkan terlupakan” balasnya.
“alright, you will be my star on my show” aku tersenyum. Dia tersenyum balik.
(Kate POV)
handphone ku berdering, aku bangun dari sandaran Justin, “hello, Kate here, sup?”
“hi kate, long time no see, I miss you” ucap seseorang disana, dan suara seorang pria.
“who’s it?” Tanya ku. Aku melihat ke arah Justin, dia terus memandang ku, dan mengekspresikan who-is-that face. Aku menggelengkan kepala.
“kamu lupa dengan ku? Oh ya tentu saja, kau sudah menjadi pacar dari Penyanyi bohongan, Justin Beiber, he’s faggot” ucap pria itu lagi, dan sekarang dia membuat ku marah.
“hei Mr., sorry, may I know you? Mention your name? and sorry, can you speel well? He’s B-I-E-B-E-R, and he’s my boyfriend” ucap ku sedikit membentak.
Justin tambah bingung, “berikan telfonya pada ku?” Tanya Justin sopan.
Aku memberikan telfon ku padanya.
“hello, who’s there?” Tanya Justin dengan sopan. Kemudian dia me-loudspeaker-kannya, agar aku juga bisa mendengarnya.
“ow, the faggot was talking to me now, haha hi beaver” ucap pria itu, membuat ku kesal.
“HEI..” bentak ku pada pria itu, dan Justin menenangkan ku.
“calm down hunny, he’s just jealous” bisik Justin pada ku. Aku menahan amarah ku.
“what you need?” ucap Justin lagi.
“nuh uh, ew, I don’t want talking with faggot, so Kate, talk to you later akay?” ucap pria itu dan langsung mematikan telfonnya.
Justin memberikan handphone padaku, he’s sigh, dan menyender pada kursi bus.
“Justin are you okay?” Tanya ku, Justin terlihat sakit hati.
“ignore him, your name is Bieber, and you are not faggot, cause you have girlfriend, me” ucap ku lagi dan memegang tangannya.
“yea, I just sick, it hurts, “ ucap Justin upset.
“please, just ignore him, he just jealous, he has no talents like you, Justin ignore him please, for me. And smile now pweasee?” ucap ku puppy-dog-face.
Justin tersenyum, dan aku menciumnya. Dia tidur di pangkuan ku, dan aku memainkan rambutnya.
“you are the one, who can touch my hair except my mom, Hahaha” ucapnya tertawa.
“ofcourse, I can do it everything haha” aku senang sekali dia sudah kembali tertawa.
Handphone ku berdering lagi, kali ini text, dari nomor yang tadi menelfon ku. Aku merengut.
Aku mebacanya, ‘hi Kate, I want we talk, just you and me, you more beautifull than last time we meet. Text me back, when, and where. Okay? Xoxo Zach’ jantung ku berhenti berdegup sejenak, “WHAT?? Zach?? Kita sudah putus 2 minngu yang lalu, itu karena dia, he was cheating on me, he was cheating with Samantha, my bestfriend, and I promise I wont meet with Zach and Sammy again. But now? Maybe.. but, what about Justin? Tell Justin or not? Goddd” ucap ku dalam hati.
Justin memperhatikan ku, “Kate, are you okay? Dia bangun dari pangkuan ku.
Buru-buru ku simpan handphone ku. “what? Im okay” ucap ku tersenyum aneh.
“no, you seems like confuse? Hm? What happened? Tell me” ucap nya sambil membelai rambut ku.
“no, im okay Justin, believe me, nothing wrong hun” ucap ku balik dan mencium pipinya.
“haha, okay, tell me if something wrong, everything, kay?” he said, and kiss me on lips.
………………………………………….
0 komentar:
Posting Komentar