Official Account

Minggu, 20 Maret 2011

Bieber Love Story Part 20 :D

Kalung bertuliskan Jatleen diperlihatkan pada ku.
          “aww, Jatleen..?” ucap ku.
          “yeah. Justin and Katleen” jawabnya singkat, tersimpul senyum menawan di wajah Justin.
          “aww. Its so sweet. This for me? Bisa kamu pakaikan untuk ku?” ucap ku sangat menyukai makna ‘Jatleen’ .
          “yeah, do you like it?” tanyanya sambil memakaikan kalung itu di leher ku.
          “no” jawab ku singkat dan beralih memandang Justin.
          “but… I LOVE IT JUSTIN! You are the best thing that’s ever be mine” sambung ku dan memeluknya.
          “haha, aku tahu, kau akan menyukainya” ucap Justin.
           Perawat memetuk pintu.
          “okay. already..” ucap Justin.
          “Justin, siapa saja yang menjemput ku?” tanya ku sambil menggandengnya.
          “hanya aku” jawabnya sambil tersenyum.
          “serius? Yang lain kemana? Lupa dengan ku ya? Huh..” ucap ku cemberut.
          “mereka semua punya kegiatan masing-masing sayang” balasnya.
          “oh..” singkat ku.
          Justin hanya menggandeng ku sambil membawa tas barang bawaan ku.
          dia menjemput ku dengan range Rovernya. Dia membukakan pintu untuk ku, aku duduk di bagian penumpang, dan dia duduk di bagian supir.
          “kita akan pulang sayang..” ucapnya tersenyum lebar.
          “yeah..” ucap ku lagi.
          Dia menyetir dan menyalakan radionya.
          Tepat lagu baby sedang diputar.
          “wow.. who’s request this song? Haha love” ucap Justin.      
          Aku matikan radionya.
          “hey, why you..?”  tanya Justin heran.
          “ssh, aku punya penyanyi aslinya di hadapan ku. Tidak butuh radio.” Jawab ku.
          “haha, well okay. I will singing for you. What song?” tanyanya, sambil tetap menyetir.
          “hm, favorite girl pweaseee?” pinta ku.
          “well, here we go.. my prize possession one and only, adore ya, girl I want ya.. the one I cant live without that’s you.. that’s you. You’re my special little lady.. the one that make me crazy of all the girls I’ve never known its you.. its you.. my favorite, my favorite, my favorite girll, my favorite girl…its you….” Dia bernyanyi sambil meyetir dan sesekali tersenyum pada ku.
          “aww, amazing baby” ucap ku sambil mencium pipinya.
          “haha” senyumnya.
          …..
          kami telah sampai di depan rumah ku.
          Dan ketika ku memasuki rumah ku, “surpriseeeeeeeeeeeeeee..” teriak semua orang yang ada di dalam. Terdengar banyak sekali.
          “aww, thank you. Oh my god Justin, you aren’t tell me before” ucap ku memukul lengan Justin pelan. Dia hanya tertawa, dan menggandeng ku ke dalam.
          “welcome back Kate..” ucap Ryan, sambil membawa kue tart di tangannya.
          “oh.. thank you Ryan” balas ku, dan ku memeluk mereka satu-per-satu. Ryan, Chaz, Krystall, Crhistian, Caitlin.
          “aww, Caitlin, I miss you, haha” ucap ku dan memeluknya erat. Entah kenapa aku nyaman di samping Caitlin, seperti kami sudah kenal lama.
          “I miss you too Kate. Welcome back” ucapnya.
          Mr. Jeremy, dan Mrs. Pattie. Dan guru ku Mrs. Patricia, wait, Jasmine too.
          “Pattie..” ucap justin’s mom, sambil memegang tangan ku.
          “Kate, Katleen.. nice to meet you Mrs. Pattie” balas ku tersenyum.
          Ku lihat ke arah Justin, dia tersenyum, aku membalas senyum juga.
          “great you back Kate” ucap Mrs. Patricia sambil memeluk ku.
          “thank you Mam” balas ku.
          Aku menuju Jasmine. “hey Kate, how are you?” sapanya.
          “im fine..” balas ku.
          Aku menuju ayah ku sekarang,”dad.. I miss you” ucap ku sambil memeluknya erat.
          Dia hanya memeluk ku balik.
          “well mom, this is the beautifull girl, when you see in tv. Hehe” ucap Justin pada ibunya.
          “oh, Kate, so cute. I like her, maybe we can going shooping.. when you better ofcourse”  ucap Mrs. Pattie.
          “aww, thank you Miss, shooping? Oh I like it. Mungkin lusa? Hehe” ucap ku padanya.
          “really? Oh cool..” ujar Mrs. Pattie semangat.
          “oh Kate, kamu harus istirahat di rumah sampai kamu sembuh total. And mom, cmon, you understand about this rihght?” ucap Justin sambil merangkul ibunya.
          “haha, I know, but im so excited mendengarnya, karena sudah lama aku tidak belanja dengan sesama wanita.” Ujar Mrs. Pattie lagi.
Baiklah, teruskan ngobrol kalian nanti, sekarang kita dinner dulu” ajak ayah ku.
          Kami semua menuju ruang makan di rumah ku, tetapi ada juga yang di ruang tamu, karena ruang makan ku tidak muat untuk 6 orang teman ku dan crewsnya Justin.
          Aku, Justin, ayah ku, Mrs. Pattie, Scooter, Ryan dan Chaz, Mr. Jeremy dan Mrs. Patricia duduk di meja makan.
          “its delicious, siapa yang membuatnya?” tanya ku sambil menikmati makananya.
          “hem, kami berdua.. hehe tapi dibantu dengan chef dari restaurant langganan kami kok. Ya kan Ryan?” Ucap Chaz.
          “yeah mayn” balas Ryan.   
          Makan malam ini sungguh sangat menyenangkan, aku menjadi kenal dengan ibunya Justin yang begitu cantik dan baik. Aku juga kenal ayahnya Justin yang begitu bijaksana dan suka bercanda juga.
          Setelah makan malam, kami berbaur, orang tua berkumpul dengan sebangsanya, dan kami yang remaja berkumpul di backyard.
          Ku lihat Jasmine sedang berbicara dengan Caitlin, Cristian dengan Krystall.
          Aku gabung dengan mereka, aku berjalan sambil dituntun Justin.
          “slow down hunnie” ucap Justin sambil menggandeng ku.
          “Justin, aku bisa jalan sendiri” pinta ku.
          Justin hanya melihat ku balik, dan aku tahu apa maksud dari wajah itu.
          “well okay” singkat ku, dan kembali menggandeng Justin.
          “kami Bantu…” ucap Chaz dan Ryan yang muncul dari belakang. Mereka menggendong ku.
          “oh guys.. guys! Turun kan aku, cmon!!” ucap ku memerintah.
          “tapi kau tuan putriya haha” ucap Ryan.
          “oh man, yang terluka perutku, bukan kaki ku. Dan aku masih bisa jalan. Cmon guys..” ucap ku menjelaskan. Aku langsung berlalu saja dari mereka.
          Ryan dan Chaz hanya tertawa di belakang ku, Justin buru-buru mengejar ku.
          “kate hati-hati” ucap Justin di belakang ku.
          “I’ll be fine Justin” balas ku dan mempercepat langkah ku.
          Hampir sampai di tempat Caitlin dan Jasmine berada, tapi aku tidak bisa menyeimbangkan badan ku, perut ku terasa sakit sekali, dan aku menabrak Jasmine, dan minuman yang dibawa Jasmine tumpah di baju yang dikenakannya.
“ohmygosh.. my dress” ucap Jasmine spontan.
          “oh my Lord, im sorry Jasmine, so sorry..” ucap ku meminta maaf.
          Caitlin membantu mengambilkan tissue. “ini bersihkan dengan tissue..” ucap Caitlin.
          “whats happened?” tanya Justin.
          “aku menumpahkan minuman ke bajunya Jasmine” aku ku.
          Jasmine masih membersihkan bajunya, dan Caitlin membantunya mengipas-ngipasnya dengan tasnya.
          “im sorry Jasmine, aku punya dress di dalam kamar ku, sebaiknya kau ganti dengan punya ku, sebelum kau sakit” ucap ku.

0 komentar:

Posting Komentar

My Visitors From

Bieber Love Story Part 20 :D

Minggu, 20 Maret 2011

Kalung bertuliskan Jatleen diperlihatkan pada ku.
          “aww, Jatleen..?” ucap ku.
          “yeah. Justin and Katleen” jawabnya singkat, tersimpul senyum menawan di wajah Justin.
          “aww. Its so sweet. This for me? Bisa kamu pakaikan untuk ku?” ucap ku sangat menyukai makna ‘Jatleen’ .
          “yeah, do you like it?” tanyanya sambil memakaikan kalung itu di leher ku.
          “no” jawab ku singkat dan beralih memandang Justin.
          “but… I LOVE IT JUSTIN! You are the best thing that’s ever be mine” sambung ku dan memeluknya.
          “haha, aku tahu, kau akan menyukainya” ucap Justin.
           Perawat memetuk pintu.
          “okay. already..” ucap Justin.
          “Justin, siapa saja yang menjemput ku?” tanya ku sambil menggandengnya.
          “hanya aku” jawabnya sambil tersenyum.
          “serius? Yang lain kemana? Lupa dengan ku ya? Huh..” ucap ku cemberut.
          “mereka semua punya kegiatan masing-masing sayang” balasnya.
          “oh..” singkat ku.
          Justin hanya menggandeng ku sambil membawa tas barang bawaan ku.
          dia menjemput ku dengan range Rovernya. Dia membukakan pintu untuk ku, aku duduk di bagian penumpang, dan dia duduk di bagian supir.
          “kita akan pulang sayang..” ucapnya tersenyum lebar.
          “yeah..” ucap ku lagi.
          Dia menyetir dan menyalakan radionya.
          Tepat lagu baby sedang diputar.
          “wow.. who’s request this song? Haha love” ucap Justin.      
          Aku matikan radionya.
          “hey, why you..?”  tanya Justin heran.
          “ssh, aku punya penyanyi aslinya di hadapan ku. Tidak butuh radio.” Jawab ku.
          “haha, well okay. I will singing for you. What song?” tanyanya, sambil tetap menyetir.
          “hm, favorite girl pweaseee?” pinta ku.
          “well, here we go.. my prize possession one and only, adore ya, girl I want ya.. the one I cant live without that’s you.. that’s you. You’re my special little lady.. the one that make me crazy of all the girls I’ve never known its you.. its you.. my favorite, my favorite, my favorite girll, my favorite girl…its you….” Dia bernyanyi sambil meyetir dan sesekali tersenyum pada ku.
          “aww, amazing baby” ucap ku sambil mencium pipinya.
          “haha” senyumnya.
          …..
          kami telah sampai di depan rumah ku.
          Dan ketika ku memasuki rumah ku, “surpriseeeeeeeeeeeeeee..” teriak semua orang yang ada di dalam. Terdengar banyak sekali.
          “aww, thank you. Oh my god Justin, you aren’t tell me before” ucap ku memukul lengan Justin pelan. Dia hanya tertawa, dan menggandeng ku ke dalam.
          “welcome back Kate..” ucap Ryan, sambil membawa kue tart di tangannya.
          “oh.. thank you Ryan” balas ku, dan ku memeluk mereka satu-per-satu. Ryan, Chaz, Krystall, Crhistian, Caitlin.
          “aww, Caitlin, I miss you, haha” ucap ku dan memeluknya erat. Entah kenapa aku nyaman di samping Caitlin, seperti kami sudah kenal lama.
          “I miss you too Kate. Welcome back” ucapnya.
          Mr. Jeremy, dan Mrs. Pattie. Dan guru ku Mrs. Patricia, wait, Jasmine too.
          “Pattie..” ucap justin’s mom, sambil memegang tangan ku.
          “Kate, Katleen.. nice to meet you Mrs. Pattie” balas ku tersenyum.
          Ku lihat ke arah Justin, dia tersenyum, aku membalas senyum juga.
          “great you back Kate” ucap Mrs. Patricia sambil memeluk ku.
          “thank you Mam” balas ku.
          Aku menuju Jasmine. “hey Kate, how are you?” sapanya.
          “im fine..” balas ku.
          Aku menuju ayah ku sekarang,”dad.. I miss you” ucap ku sambil memeluknya erat.
          Dia hanya memeluk ku balik.
          “well mom, this is the beautifull girl, when you see in tv. Hehe” ucap Justin pada ibunya.
          “oh, Kate, so cute. I like her, maybe we can going shooping.. when you better ofcourse”  ucap Mrs. Pattie.
          “aww, thank you Miss, shooping? Oh I like it. Mungkin lusa? Hehe” ucap ku padanya.
          “really? Oh cool..” ujar Mrs. Pattie semangat.
          “oh Kate, kamu harus istirahat di rumah sampai kamu sembuh total. And mom, cmon, you understand about this rihght?” ucap Justin sambil merangkul ibunya.
          “haha, I know, but im so excited mendengarnya, karena sudah lama aku tidak belanja dengan sesama wanita.” Ujar Mrs. Pattie lagi.
Baiklah, teruskan ngobrol kalian nanti, sekarang kita dinner dulu” ajak ayah ku.
          Kami semua menuju ruang makan di rumah ku, tetapi ada juga yang di ruang tamu, karena ruang makan ku tidak muat untuk 6 orang teman ku dan crewsnya Justin.
          Aku, Justin, ayah ku, Mrs. Pattie, Scooter, Ryan dan Chaz, Mr. Jeremy dan Mrs. Patricia duduk di meja makan.
          “its delicious, siapa yang membuatnya?” tanya ku sambil menikmati makananya.
          “hem, kami berdua.. hehe tapi dibantu dengan chef dari restaurant langganan kami kok. Ya kan Ryan?” Ucap Chaz.
          “yeah mayn” balas Ryan.   
          Makan malam ini sungguh sangat menyenangkan, aku menjadi kenal dengan ibunya Justin yang begitu cantik dan baik. Aku juga kenal ayahnya Justin yang begitu bijaksana dan suka bercanda juga.
          Setelah makan malam, kami berbaur, orang tua berkumpul dengan sebangsanya, dan kami yang remaja berkumpul di backyard.
          Ku lihat Jasmine sedang berbicara dengan Caitlin, Cristian dengan Krystall.
          Aku gabung dengan mereka, aku berjalan sambil dituntun Justin.
          “slow down hunnie” ucap Justin sambil menggandeng ku.
          “Justin, aku bisa jalan sendiri” pinta ku.
          Justin hanya melihat ku balik, dan aku tahu apa maksud dari wajah itu.
          “well okay” singkat ku, dan kembali menggandeng Justin.
          “kami Bantu…” ucap Chaz dan Ryan yang muncul dari belakang. Mereka menggendong ku.
          “oh guys.. guys! Turun kan aku, cmon!!” ucap ku memerintah.
          “tapi kau tuan putriya haha” ucap Ryan.
          “oh man, yang terluka perutku, bukan kaki ku. Dan aku masih bisa jalan. Cmon guys..” ucap ku menjelaskan. Aku langsung berlalu saja dari mereka.
          Ryan dan Chaz hanya tertawa di belakang ku, Justin buru-buru mengejar ku.
          “kate hati-hati” ucap Justin di belakang ku.
          “I’ll be fine Justin” balas ku dan mempercepat langkah ku.
          Hampir sampai di tempat Caitlin dan Jasmine berada, tapi aku tidak bisa menyeimbangkan badan ku, perut ku terasa sakit sekali, dan aku menabrak Jasmine, dan minuman yang dibawa Jasmine tumpah di baju yang dikenakannya.
“ohmygosh.. my dress” ucap Jasmine spontan.
          “oh my Lord, im sorry Jasmine, so sorry..” ucap ku meminta maaf.
          Caitlin membantu mengambilkan tissue. “ini bersihkan dengan tissue..” ucap Caitlin.
          “whats happened?” tanya Justin.
          “aku menumpahkan minuman ke bajunya Jasmine” aku ku.
          Jasmine masih membersihkan bajunya, dan Caitlin membantunya mengipas-ngipasnya dengan tasnya.
          “im sorry Jasmine, aku punya dress di dalam kamar ku, sebaiknya kau ganti dengan punya ku, sebelum kau sakit” ucap ku.

0 komentar:

Posting Komentar