still Kate POV.
sorry took so long. enjoy :)
….
“Justin, besok mau antar aku ngga?” tanya ku pada Justin, yang sedang menonton tv di samping ku.
“where you will go?” tanyanya balik, tanpa memandang balik ke arah ku.
“ke makam Samantha, Sammy, my bestfriend..” ucap ku, sedikit ada perasaan yang mengganjal dalam hati ku.
Dia menghadap ke arah ku, “but wait.. who is Sammy?” tanyanya.
Aku menundukan kepala, mengingat apa yang dikatakan Zach, kalau Sammy sudah tiada.
“um.. sammy, she’s my bestfriend. But ketika itu dia jahat pada ku, aku mempergoki dia dan Zach sedang bercumbu di taman, dia sahabat ku Justin.. dan dia mengambil kekasih ku. Hm, I mean, my ex. Aku membentak mereka waktu itu, aku bilang pada Sam, aku tidak ingin bertemu dengannya lagi, aku tidak mau melihat wajahnya lagi, dan Tuhan mengabulkannya, sekarang dia tiada..” jelas ku sambil menangis.
Justin memeluk ku, dan menenangkan ku, “oww, im sorry baby, don’t cry, that’s not your fault, that’s over babe..”
“aku menyesal Justin.. seharusnya aku tidak berkata seperti itu pada Sam, aku ingin menemuinya, aku ingin sekali, di California dia lah yang menjadi teman jika ku butuhkan, kenapa tidak ku maafkan saja? Kenapa harus terjadi seperti ini? Aku sangat menyesal..” sedih ku makin mendalam.
“don’t cry baby. Hapus air mata mu. Tidak ada gunanya. Sam sudah tenang di sana. Memang, penyesalan selalu datang di akhir cerita, tapi ku yakin, Sam akan tersenyum jika melihat kau sekarang menyesali semuanya. Kau juga harus membalasnya dengan senyuman yaa.. now, smile please. For Sam, for me too.”ucap Justin membuat ku lebih baik.
Dan ku berusaha untuk tersenyum.
“cmoon, kau bisa tersenyum lebih baik dari ini” ujarnya, sambil tersenyum lebar.
Dan senyum ku muncul begitu saja.
“nah, gitu dong, besok ku antar kau ke makamnya Sam, kita antarkan bunga untuknya yaa” ucapnya sambil mengacak-acak rambut ku.
“thanks Justin.. tapi aku tidak tahu dimana makamnya Sam.” Ucap ku.
“tenang saja, aku minta bantuan Kenny kok” ucapnya lagi sambil tersenyum sumringah.
“thank you so million” ucap ku lagi dan memeluknya.
…
(in the morning.)
“Justin, bangun. Kamu sudah janji mau mengantarku kan?”
he’s yawn.
“good morning sweetie” ucapnya masih lemas.
“morning gorgeous. Cepat bangun, kita harus mencari makamnya Sam kan?” ucap ku sambil mengusap pipinya.
“oh right..” jawabnya dan bangun dari sofa. Dia duduk sebentar, dan memandang ku.
“oh..cmonn Justin!” I yelled.
He’s smile. Oh shit. So damn hot.
He’s teasing me. Im blushing.
“Justin pleaseeee.” Pinta ku tanpa memandangnya.
Aku menunduk, tapi Justin masih memandang ku, dan sekarang dia mengarah kan mukanya tepat di depan muka ku.
“now what? Justin, I beg you to take a bath now!” ucap ku memandangnya serius.
“ahahahahaha..” dia tertawa dan mendekatkan dirinya, mencoba mencium ku. Tapi aku menjauhinya. Haha
“no kiss! No, no” ucap ku berdiri dari sofa.
Dia tersenyum. “well, fine. Baik, baik aku mandi sekarang” ucapnya dan bejalan lemas ke kamar mandi.
Aku tersenyum menang.
Justin mengusap air mata ku yang terjatuh begitu saja. Aku hanya memandangi batu nisan bertuliskan “ RIP Samantha Abigail ”
Kenapa semuanya terjadi? Ya, memang aku yang mengatakan aku tak ingin bertemu dengannya lagi, tapi bukan ini yang ku maksud. Sku sungguh menyesali perkataan ku.
“cmon Kate” ajak Justin.
Aku hanya berdiri dan Justin menuntun ku meninggalkan makam Sam.
Justin mengajak ku ke kedai makanan terdekat.
(Justin POV)
kami mampir di kedai makanan terdekat.
kate looks depressed.
“kate, that’s gonna be alright. God have plans” ucap ku sambil memberikan coklat panas ukuran medium.
Dia tidak bereaksi sama sekali.
“Kate, you make my heart broke..” ucap ku memancingnya.
Dia menengok ke arah ku, “whats happened?” tanyanya bingung.
“you always showing your sad face. That’s kill me inside, ya know” ucap ku berusaha untuk serius. Walau di dalam diri ku, ingin sekali ku tertawa, melihat wajah Kate yang berubah secepat itu.
“Justin, im sorry. I just, yeah im sad, because this a shit. My physco ex, my bestfriend died.” Ucapnya.
Sekarang aku benar-benar sedih, dia mempunyai banyak pikiran di benaknya.
Aku merangkulnya, “Kate, im sorry. Really sorry. Aku tidak tahu apa-apa tentang masalah mu, maaf kan aku. But Kate, that’s over. Lord want you to continue this journey. Don’t think or looked back. Just let the problems gone. Hey im here to stay with you, fight that all problems. You get me baby.” Ucap ku.
Dia menyenderkan kepalanya di pundak ku.
She’s sigh.
“thank you Justin” ucapnya singkat.
Kami sama sekali tak berbicara selama beberapa menit ke depan. Aku membiarkan Kate untuk menjernihkan pikirannya.
“I need to laugh. I need somethings funny” she said suddenly. And get off from my arm.
“really? I have it. Lets go” ucap ku, dan menggandengnya keluar dari kedai makanan itu.
0 komentar:
Posting Komentar