Official Account

Minggu, 20 Maret 2011

Bieber Love Story part 26 :D


Aku berbicara mengenai Kate pada Scooter. Dan dia mengizinkan aku untuk 2 minggu sekali bertemu dengan Kate. Jadwal itu pun ada dalam schedule ku. Berarti Itu hal yang wajib dilakukan setiap minggunya.


Aku menjemput Kate dengan range rover ku.
“tiin.. tiin..”
aku menunggu di dalam mobil ku.


(Kate POV)
aku sudah mendengar mobil Justin.
“okay dad, pacar ku sudah menjemput. Ini hari terakhir kami, setidaknya kami harus menunggu 2 minggu untuk bertemu. Dia akan berangkat memulai konser tournya.” Jelas ku pada ayah.
“ow really? That so sucks I think” ucap ayah ku, dan memperlihat kan wajah seriusnya, seakan-akan dia pernah mengalaminya.
“haha, kita akan keep n touch dad. Okay dad, see you later. Wish me luck” ucap ku dan mencium ayah ku.
“hati-hati Katee” teriak ayah ku di belakang ku, aku berlari keluar menghampiri Justin.
Aku segera menaiki mobilnya.
“justinn..” ucap ku ketika memasuki mobilnya.
Dia tersenyum.
Aku memeluknya sangat erat, seakan ini terakhir kali ku memeluknya.
“hey, hey ada apaa?” tanyanya dengan wajah khawatir.
“don’t leave me..” ucap ku lagi, dan melepaskan pelukan.
“oww, Kate please, jangan membuat ku sedih. Ini membuat ku sangat susah untuk meninggalkan mu. Tapi, tenang saja aku tidak akan melupakan mu. Kita bisa setiap hari bertemu. Kita bisa iChatting. Skyping. Right?” jelasnya padaku.
“oh righttttt.” Cemberut ku berubah menjadi senyuman sekarang.
“kita akan skyping sehabis kamu konser, atau pun meet and great. Kita akan menceritakan hari-hari kita setiap harinya, aku akan selalu melihat wajah mu, dan aku akan setiap hari mendengar suara mu” cerocosku menyadari bermanfaatnya internet.
Aku tersenyum sumringah, dan Justin bersiap mengendarai menuju sekolah.

“okay Kate. Maaf aku tidak bisa mengantar mu sampai dalam kelas. Come here, hug me tight once again” ucap Justin, sambil mambuka tangannya melebar.
Aku memeluknya sangat erat.
“im gonna miss you. Remember, you have a girlfriend here.” Ucap ku meyakinkan dengan serius.
“I promise.” ucapnya dengan tampang tak kalah seriusnya dengan ku.
Aku mencium bibirnya.
“enjoy and success with your concert. I love youuuu” ucap ku lagi.
Dia tersenyum, memegang tangan ku, dan menciumnya.
“okay. Thank you. Love you so much” balasnya.
Aku membuka pintu mobil, kaki kiri ku mulai menepak kan ke jalan, tapi sekali lagi aku kembali masuk, dan memeluk Justin. Lagi.

Aku sangat berat jalan masuk ke dalam, aku menengok ke belakang, dan mobil Justin masih ada, jendelanya dibiarkan terbuka, dia tersenyum meperhatikan ku, dan melambai.
Aku melambai balik, dan menggunakan tangan ku untuk membentuk bentuk hati.
L.O.V.E.

Aku buru-buru masuk kelas, dan mengikuti pelajaran selama 8 jam, dan baru itu semua siswa dibubarkan.
Ketika ku berjalan di koridor, saat aku ingin membuka loker ku, semua mata tertuju pada ku.
Aku bertanya-tanya dalam hati, “why the fvck they look on me?”
Aku heran. Ketika ku berjalan menuju kelas ku, mereka tak henti-hentinya memandang ku dan berbisk kepada temannya.
Ini adalah hal yang paling tidak ku sukai.
Seorang siswi menghampiri ku. Aku melihatnya dari atas kepala sampai telapak kaki. She has nice leg. Her hair is brunnete and lil curly. Dia memakai blazer pink dan rok mini. Rok itu memamerkan kakinya yang layaknya kaki model. Tas dan buku digenggamnya
“hey Kate.” Ucap perempuan itu.
“hey..” singkat ku.
Dia mengikuti arah kemana tujuan ku.
Aku berhenti, dan tidak sabar untuk bertanya, “cmon, tell me. Whats going on now? Why they look on me?” tanya ku tak sabaran.
Dia tertawa, “oh Kate, kau menjadi buah perbincangan selama beberapa minggu ini. Pertama, karena kamu telah menjadi pacarnya The Justin Bieber, kedua, karena kamu dibuah emaskan dengan Mrs. Patricia, ketiga, mereka pikir kau ini di anak buah kan. Karena baru hari pertama masuk, hari berikutnya kamu dibiarkan pergi bersama super star, ke empat, kamu mengalami hal yan sangat dramatis, ke lima tentang kabar kamu koma selama 2 minggu. Kenapa kamu tidak memikirkannya?” ucap perempuan itu.
“tapi.. kenapa mereka berlebihan sekali? Aku tidak mungkin masuk sekolah dalam keadaan perut ku terluka kan?” ucap ku kesal.
“kenapa kamu harus peduli? Biarlah mereka iri. Aku tau kau anak baru yang tiba-tiba menjadi sorotan kami semua, tapi beberapa hari lagi, akan kembali normal kok. Ini sudah menjadi tradisi sekolah ini kok” ucapnya sambil tersenyum ringan. Dia meneruskan jalannya.

Aku terheran, dan mengejarnya.
Aku mengikutinya di samping. “hey kita belum berkenalan” ucapku canggung.
“aku sudah mengenal mu Kate. Lagi pula siapa yang tidak mengenal mu di sekolah ini? Hm.” Balasnya dan jalannya terhenti, senyum singkat ke aku.
“my name Cheryl.. bisa kah kita berteman?” ucapnya dengan ramah. Dia menyodorkan tangannya ke arah ku.
“hi Cheryl. Nice to meet you.” Ucap ku balik. Sambil menangkap tangannya, dan bersalaman dengannya.
Dia tersenyum lagi dan kembali jalan, aku berusaha mengikuti langkahnya yang seperti model itu.
“can you walk slowly?” pinta ku, sambil mengimbangi langkahnya.
Dia tersenyum menengok ke arah ku.
“oh sorry, aku lupa dengan luka mu. Maaf.” Ucapnya, dan kembali ke belakang menyamai langkah ku. 
“oiya!! Aku sangat menyukai suara mu. Kau sungguh luar biasa saat bernyanyi overboard dengan Justin. Aku yakin Justin pun sangat menyukainya. Ya kan Kate?” Ucapnya, tapi dengan suara sangat excited.
“thanks. Haha kurang lebih begitu.” Singkat ku canggung.
“aku pernah datang ke konsernya Justin saat dia konser di Atlanta, that’s so nuts. Everyone scream loud. I cant believe that. And when Justin on stage, we scream more luoudd. Haha yes that’s crazy. Justin just so talented.” Ucapnya menjelaskan dangan ekspresinya.
“yeah. Ketika aku ikut serta, aku hanya tidak percaya kalau itu semua terjadi. Sperti mimpi. Ya know. Haha” aku merasa nyambung berbicara dengan Cheryl.
Aku bertemu Caitlin dan Jasmine di koridor. Mereka seperti sedang membawa berkas-berkas dipelukannya.
“hi Kateee!! Aku tak menyangka kalau hari ini kau akan sekolah.” Ucap Caitlin bersemangat dan memeluk ku.
“haha yeah. This is surpriseeee! Haha” kami tertawa.
“hi Kate” ucap Jasmine. Tapi tak jawab, aku menganggap aku tak pernah mengetahui perempuan ini.
“Caitlin, bisa kita ngobrol bersama? Kantin?” tawar ku pada Caitlin.
Caitlin memperlihatkan sedikit wajah sedihnya, “I wish I can, but sorry Kate, aku punya tugas dari sekolah. Aku dan Jasmine jadi panitia utama program ini. Acaranya akan dimulai 1 minggu lagi, jadi kami harus mempersiapkan kekurangannya sekarang. Maaf yaa. Bagaimana nanti setelah pulang sekolah??” ucap Caitlin.
“hm, well okay. Baiklah Caitlin.” Ucap ku singkat.
“Kate, I really sorry.” Ucapnya sedih.
“heyyy, no problem Caitlin. Mungkin aku akan berkenalan dengan yang lainnya. Baiklah sekarang sepertinya kamu harus pergi. Maksud ku, mungkin kamu akan mempersiapkan acaranya dengan panitia yang lainnya. Good luck Caitlin.” Ucap ku tersenyum.
“really?” tanyanya masih cemas.
“Caitlinn, aku serius. Aku akan berbincang dengan Cheryl kok. Tenang saja.” Ucap ku meyakinkan. Sambil menengok ke Cheryl.
“okay Kate. See youu soonnnn. Byeee. Take care Kate” ucapnya.
“yupp” singkat ku.
“cmon Jasmine” ucapnya pada perempuan itu.
“byee Kate” ucap Jasmine dan berlalu.
Aku melihatnya sinis .

0 komentar:

Posting Komentar

My Visitors From

Bieber Love Story part 26 :D

Minggu, 20 Maret 2011


Aku berbicara mengenai Kate pada Scooter. Dan dia mengizinkan aku untuk 2 minggu sekali bertemu dengan Kate. Jadwal itu pun ada dalam schedule ku. Berarti Itu hal yang wajib dilakukan setiap minggunya.


Aku menjemput Kate dengan range rover ku.
“tiin.. tiin..”
aku menunggu di dalam mobil ku.


(Kate POV)
aku sudah mendengar mobil Justin.
“okay dad, pacar ku sudah menjemput. Ini hari terakhir kami, setidaknya kami harus menunggu 2 minggu untuk bertemu. Dia akan berangkat memulai konser tournya.” Jelas ku pada ayah.
“ow really? That so sucks I think” ucap ayah ku, dan memperlihat kan wajah seriusnya, seakan-akan dia pernah mengalaminya.
“haha, kita akan keep n touch dad. Okay dad, see you later. Wish me luck” ucap ku dan mencium ayah ku.
“hati-hati Katee” teriak ayah ku di belakang ku, aku berlari keluar menghampiri Justin.
Aku segera menaiki mobilnya.
“justinn..” ucap ku ketika memasuki mobilnya.
Dia tersenyum.
Aku memeluknya sangat erat, seakan ini terakhir kali ku memeluknya.
“hey, hey ada apaa?” tanyanya dengan wajah khawatir.
“don’t leave me..” ucap ku lagi, dan melepaskan pelukan.
“oww, Kate please, jangan membuat ku sedih. Ini membuat ku sangat susah untuk meninggalkan mu. Tapi, tenang saja aku tidak akan melupakan mu. Kita bisa setiap hari bertemu. Kita bisa iChatting. Skyping. Right?” jelasnya padaku.
“oh righttttt.” Cemberut ku berubah menjadi senyuman sekarang.
“kita akan skyping sehabis kamu konser, atau pun meet and great. Kita akan menceritakan hari-hari kita setiap harinya, aku akan selalu melihat wajah mu, dan aku akan setiap hari mendengar suara mu” cerocosku menyadari bermanfaatnya internet.
Aku tersenyum sumringah, dan Justin bersiap mengendarai menuju sekolah.

“okay Kate. Maaf aku tidak bisa mengantar mu sampai dalam kelas. Come here, hug me tight once again” ucap Justin, sambil mambuka tangannya melebar.
Aku memeluknya sangat erat.
“im gonna miss you. Remember, you have a girlfriend here.” Ucap ku meyakinkan dengan serius.
“I promise.” ucapnya dengan tampang tak kalah seriusnya dengan ku.
Aku mencium bibirnya.
“enjoy and success with your concert. I love youuuu” ucap ku lagi.
Dia tersenyum, memegang tangan ku, dan menciumnya.
“okay. Thank you. Love you so much” balasnya.
Aku membuka pintu mobil, kaki kiri ku mulai menepak kan ke jalan, tapi sekali lagi aku kembali masuk, dan memeluk Justin. Lagi.

Aku sangat berat jalan masuk ke dalam, aku menengok ke belakang, dan mobil Justin masih ada, jendelanya dibiarkan terbuka, dia tersenyum meperhatikan ku, dan melambai.
Aku melambai balik, dan menggunakan tangan ku untuk membentuk bentuk hati.
L.O.V.E.

Aku buru-buru masuk kelas, dan mengikuti pelajaran selama 8 jam, dan baru itu semua siswa dibubarkan.
Ketika ku berjalan di koridor, saat aku ingin membuka loker ku, semua mata tertuju pada ku.
Aku bertanya-tanya dalam hati, “why the fvck they look on me?”
Aku heran. Ketika ku berjalan menuju kelas ku, mereka tak henti-hentinya memandang ku dan berbisk kepada temannya.
Ini adalah hal yang paling tidak ku sukai.
Seorang siswi menghampiri ku. Aku melihatnya dari atas kepala sampai telapak kaki. She has nice leg. Her hair is brunnete and lil curly. Dia memakai blazer pink dan rok mini. Rok itu memamerkan kakinya yang layaknya kaki model. Tas dan buku digenggamnya
“hey Kate.” Ucap perempuan itu.
“hey..” singkat ku.
Dia mengikuti arah kemana tujuan ku.
Aku berhenti, dan tidak sabar untuk bertanya, “cmon, tell me. Whats going on now? Why they look on me?” tanya ku tak sabaran.
Dia tertawa, “oh Kate, kau menjadi buah perbincangan selama beberapa minggu ini. Pertama, karena kamu telah menjadi pacarnya The Justin Bieber, kedua, karena kamu dibuah emaskan dengan Mrs. Patricia, ketiga, mereka pikir kau ini di anak buah kan. Karena baru hari pertama masuk, hari berikutnya kamu dibiarkan pergi bersama super star, ke empat, kamu mengalami hal yan sangat dramatis, ke lima tentang kabar kamu koma selama 2 minggu. Kenapa kamu tidak memikirkannya?” ucap perempuan itu.
“tapi.. kenapa mereka berlebihan sekali? Aku tidak mungkin masuk sekolah dalam keadaan perut ku terluka kan?” ucap ku kesal.
“kenapa kamu harus peduli? Biarlah mereka iri. Aku tau kau anak baru yang tiba-tiba menjadi sorotan kami semua, tapi beberapa hari lagi, akan kembali normal kok. Ini sudah menjadi tradisi sekolah ini kok” ucapnya sambil tersenyum ringan. Dia meneruskan jalannya.

Aku terheran, dan mengejarnya.
Aku mengikutinya di samping. “hey kita belum berkenalan” ucapku canggung.
“aku sudah mengenal mu Kate. Lagi pula siapa yang tidak mengenal mu di sekolah ini? Hm.” Balasnya dan jalannya terhenti, senyum singkat ke aku.
“my name Cheryl.. bisa kah kita berteman?” ucapnya dengan ramah. Dia menyodorkan tangannya ke arah ku.
“hi Cheryl. Nice to meet you.” Ucap ku balik. Sambil menangkap tangannya, dan bersalaman dengannya.
Dia tersenyum lagi dan kembali jalan, aku berusaha mengikuti langkahnya yang seperti model itu.
“can you walk slowly?” pinta ku, sambil mengimbangi langkahnya.
Dia tersenyum menengok ke arah ku.
“oh sorry, aku lupa dengan luka mu. Maaf.” Ucapnya, dan kembali ke belakang menyamai langkah ku. 
“oiya!! Aku sangat menyukai suara mu. Kau sungguh luar biasa saat bernyanyi overboard dengan Justin. Aku yakin Justin pun sangat menyukainya. Ya kan Kate?” Ucapnya, tapi dengan suara sangat excited.
“thanks. Haha kurang lebih begitu.” Singkat ku canggung.
“aku pernah datang ke konsernya Justin saat dia konser di Atlanta, that’s so nuts. Everyone scream loud. I cant believe that. And when Justin on stage, we scream more luoudd. Haha yes that’s crazy. Justin just so talented.” Ucapnya menjelaskan dangan ekspresinya.
“yeah. Ketika aku ikut serta, aku hanya tidak percaya kalau itu semua terjadi. Sperti mimpi. Ya know. Haha” aku merasa nyambung berbicara dengan Cheryl.
Aku bertemu Caitlin dan Jasmine di koridor. Mereka seperti sedang membawa berkas-berkas dipelukannya.
“hi Kateee!! Aku tak menyangka kalau hari ini kau akan sekolah.” Ucap Caitlin bersemangat dan memeluk ku.
“haha yeah. This is surpriseeee! Haha” kami tertawa.
“hi Kate” ucap Jasmine. Tapi tak jawab, aku menganggap aku tak pernah mengetahui perempuan ini.
“Caitlin, bisa kita ngobrol bersama? Kantin?” tawar ku pada Caitlin.
Caitlin memperlihatkan sedikit wajah sedihnya, “I wish I can, but sorry Kate, aku punya tugas dari sekolah. Aku dan Jasmine jadi panitia utama program ini. Acaranya akan dimulai 1 minggu lagi, jadi kami harus mempersiapkan kekurangannya sekarang. Maaf yaa. Bagaimana nanti setelah pulang sekolah??” ucap Caitlin.
“hm, well okay. Baiklah Caitlin.” Ucap ku singkat.
“Kate, I really sorry.” Ucapnya sedih.
“heyyy, no problem Caitlin. Mungkin aku akan berkenalan dengan yang lainnya. Baiklah sekarang sepertinya kamu harus pergi. Maksud ku, mungkin kamu akan mempersiapkan acaranya dengan panitia yang lainnya. Good luck Caitlin.” Ucap ku tersenyum.
“really?” tanyanya masih cemas.
“Caitlinn, aku serius. Aku akan berbincang dengan Cheryl kok. Tenang saja.” Ucap ku meyakinkan. Sambil menengok ke Cheryl.
“okay Kate. See youu soonnnn. Byeee. Take care Kate” ucapnya.
“yupp” singkat ku.
“cmon Jasmine” ucapnya pada perempuan itu.
“byee Kate” ucap Jasmine dan berlalu.
Aku melihatnya sinis .

0 komentar:

Posting Komentar